Untuk menambah referensi dalam penerbitan buku, pada PBM ke 18 ini, Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd, akan mengupas tuntas dua penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”. Narasumber ini merupakan sosok guru blogger millennial nan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.
Pak Brian mengatakan menerbitkan buku semakin mudah pada saat ini karena sekarang ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dll.Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Proses penerbitan mudah dan cepat ✅
Mari kita simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie dari potongan slide berikut
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan.
tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan
Narasumber kita sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
Ini buku solo kedua
https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
ini buku solo ketiga
https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html
Karena Penerbit Indie itu banyak maka kita perlu mempertimbangan dalam memilih penerbit. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.
● fasilitas penerbitan
● Batas maksimal jumlah halaman
● Ketentuan dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat Master PDF
● Lama penerbitan
● Jumlah buku yang didapat penulis
Jadi dari awal kita harus mengetahui hal-hal tersebut. Jangan sampai baru tahu belakangankadang ada penerbit yang bilang gratis. Tapi kita tidak tahu ketentuan yang belum terungkap. Misalnya ternyata kita tidak dapat cetakkan bukunya, dapat master PDF saja. Kita mesti cari percetakkan sendiri. Atau misalnya gratis tapi harus cetak minimal 20 eksemplar berarti sama saja.
Ada 2 Rekanan penerbit Bapak Brian dalam bekerja sama yaitu :
https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html
2. Penerbit Malang
https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html
Beliau sangat ingin membantu para perserta PBM dalam menerbitkan buku, maka salah satu langkahnya dengan cara membuat ketentuan lengkap pembuatan Buku sudah tertera jelas di postingan blog beliau dan Beliau sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi, karena beliau sudah melihat sendiri kedua penerbit tersebut menerbitkan buku tidak lebih dari 2 bulan. Hasil cetakkannya bagus serta beliau yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.
Berikut perbedaan 2 penerbit tersebut yang bisa kita pilih.
Mantap... Sukses selalu...
ReplyDeleteKeren full 🙏
ReplyDeleteMantulll menuju buku solo....
ReplyDeleteMantapp selalu semangat...👍👍
ReplyDeleteMau penerbit yang mana nih
ReplyDeleteBersama yuu..🥰
ReplyDeleteTetap semangat dan semoga lancar menerbitkan buku solo
ReplyDeleteTetap semangat dan semakin lebih semangat
ReplyDelete