Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya - Albert Einstein
ungkapan di atas, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah. 'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan' menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk konsumsi publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku.
Kita mungkin merasa jika tahapan pembacaan ini sama saja dengan editing yang dilakukan oleh para editor. Namun, sebenarnya keduanya berbeda Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum. Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca saja . Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Seorang Proofreader yang baik harus bisa mengenali :
👤 apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
👤 susunannya sudah tepat atau belum
👤 substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki. Guru menulis menggambarkannya dengan proses membuat rumah. Ketika membangun rumah, baru sampai dinding , belum pasang atap, tetapi sudah memoleh dengan mengecatnya, memberi ornamen, dan sebagainya. Lalu tidak puas dengan warna cat, ganti lagi, dan seterusnya. Akhirnya, rumah tidak kunjung selesai. Maksudnya memoles, tetapi menjadi Typo dan sebagainya
Agar objektif, setelah tulisan selesai, endapkan dulu beberapa jam atau beberapa hari terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk membebaskan pikiran kita dari ide yang baru saja dituangkan.
Setelah itu, posisikan diri sebagai "CALON PEMBACA"
Langkah Pertama
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo,dapat di pelajari di Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Untuk menjadi penulis yang baik seorang penulis tentunya memiliki tujuan dari penulisan tersebut. Kemudian ide-ide yang ada dijabarkan menjadi kerangka agar tujuan dari penulisan tercapai. Setelah jadi, tulis saja terus sesuai kerangka yang dibuat. Setelah selesai. diamkan sebentar. Beberapa waktu kemudian, lakukan uji baca (proofreading), posisikan penulis sebagai calon pembaca..
Mantap bu proofeading dulu sebelum posting tuk mengurangi kesalahan
ReplyDeletesiap abu Terima kasih
DeleteKeren, singkat, padat dan jelas.
ReplyDeleteMakasih Bu Yosefina semangat
DeleteTetap semangat terus untuk belajar dan salam sukses
ReplyDeleteMakasih Pak, semangat
DeleteMari kita belajar menjadi proofreader bagi tulisan kita
ReplyDeleteAyo Bu Widuri... semangat
DeleteSemangat.......semoga kita bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir kelulusan....salam.literasi
ReplyDeleteAamiin semangat Bu Lilis
DeleteTulisannya menarik dan lengkap dalam penyajiannya.
ReplyDelete